Sabtu, 11 Februari 2017

Sejarah Singkat Persib Bandung dari Masa ke Masa




TAHUN 2016 ini, Persib, klub sepak bola kebanggaan Jawa Barat, berusia 83 tahun. Sudah banyak prestasi yang dibukukannya. Maung Bandung pun sempat terpuruk. Persib juga menjadi klub sepak bola yang berpengaruh dalam perjalanan persepakbolaan Tanah Air. Berikut ini sejarah Persib yang disajikan secara singkat. 
1923
Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) didirikan. Klub sepak bola inilah yang menjadi cikal bakal Persib Bandung. BIVB merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu dengan Ketua Umum Syamsudin. Kepemimpinan BIVB kemudian dilanjutkan R. Atot yang merupakan putera pejuang wanita Dewi Sartika.
bivb, persib,
BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega di depan tribun pacuan kuda sebaai arena sepak bola. Tim BIVB beberapa kali mengadakan pertandingan di luar kota seperti Yogyakarta, Jatinegara, dan Jakarta.
19 April 1930
BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (sekarang Persebaya), MIVB (PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), dan PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta.
BIVB, dalam pertemuan tersebut, diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian, kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.
14 Maret 1933
Persib lahir dari rahim dua perkumpulan yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia, yaitu Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB).
Sebelum bersatu menjadi Persib Bandung, kedua perkumpulan itu muncul setelah BIVB menghilang gaung aktivitasnya.
Ketua umum Persib yang terpilih saat itu adalah Anwar St. Pamoentjak. Adapun klub-klub sepak bola yang bergabung di bawah naungan Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
1937
Pada masa ini, di Bandung, berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori orang-orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken (VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah dan mengejek Persib sebagai perkumpulan kelas dua. Pasalnya, laga-laga yang dilangsungkan oleh Persib ketika itu sering dilakukan di pinggiran Bandung, seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat juga ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang di dalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan di pusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Namun, Persib akhirnya lebih merebut hari warga dan menegaskan diri sebagai perkumpulan sepak bola satu-satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung di bawah VBBO seperti UNI dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan Lapangan SPARTA (kini Stadion Siliwangi). Situasi ini mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Pada tahun tersebut, Persib juga berhasil menjuarai kompetisi perserikatan dengan mngalahkan Persis.
Pendudukan Jepang
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang, kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi dihentikan dan organisasinya dibredel. Dengan sendirinya, Persib mengalami masa vakum.
Pada masa revolusi fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar di berbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu, prajurit-prajurit Siliwangi hijrah ke ibu kota perjuangan Yogyakarta.
1948
Persib kembali berdiri di Bandung di tengah rongrongan Belanda (NICA) yang kembali datang sekaligus ingin menghidupkan lagi VBBO meski dengan nama yang berbahasa Indonesia. Pada masa pendudukan NICA itu, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan itu rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yang dilandasi semangat nasionalisme, yakni Persib.
1950-1962
Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, dekade 1950-an itu pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa nomaden kantor sekretariat. Wali Kota Bandung saat itu R. Enoch membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R. Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.
persib, pikiran rakyat,
Sejak saat itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan terus membesar. Persib kemudian menjadi juara perserikatan pada 1961 setelah mengalahkan PSM Ujung Pandang di final. Karena prestasinya itu, Persib ditunjuk mewakili PSSI di ajang kejuaraan sepakbola “Piala Aga Khan” di Pakistan pada 1962.
Tahun 1970-1985
Tahun 70-an, Persib mengalami masa sulit dan miskin gelar.Puncaknya, pada Kompetisi Perserikatan 1978-1979, Persib terdegradasi ke Divisi I.
Revolusi pembinaan dilakukan. Dipersiapkanlah tim junior yang ditangani pelatih Marek Janota (Polandia). Kemudian, tim senior diarsiteki Risnandar Soendoro. Gabungan pemain junior dan senior ini membuahkan hasil karena Persib berhasil promosi ke Divisi Utama dengan materi pemain seperti Sobur (kiper), Giantoro, Kosasih B, Adeng Hudaya, Encas Tonif, dan lainnya.
Hasil polesan Marek ini lahirlah bintang-bintang Persib seperti Robby Darwis, Adeng Hudaya, Adjat Sudrajat, Suryamin, Dede Iskandar, Boyke Adam, Sobur, Sukowiyono, Iwan Sunarya. Hasil binaan Marek membawa Persib lolos ke final bertemu PSMS pada Kompetisi Perserikatan 1982-1983 dan 1984-1985.
Dua kali Persib harus puas sebagai runner-up setelah kalah adu penalti. Pertandingan final 1984-1985 mencatat rekor penonton karena membeludak hingga pinggir lapangan. Dari kapasitas 100.000 tempat duduk di Stadion Senayan, jumlah penonton yang hadir mencapai 120.000 orang.
Tahun 1986-1990
Pada Kompetisi Perserikatan 1986, Persib yang ditangani pelatih Nandar Iskandar meraih juara setelah di final mengalahkan Perseman Manokwari 1-0 melalui gol tunggal Djadjang Nurdjaman, di Stadion Senayan. Persib kembali meraih gelar juara pada Kompetisi 1990 setelah mengalahkan Persebaya, 2-0, melalui gol bunuh diri Subangkit dan Dede Rosadi.
Tahun 1993-1994
Pada kompetisi penutup Perserikatan 1993-1994 Persib meraih gelar juara setelah di final mengalahkan PSM, 2-0, melalui gol Yudi Guntara dan Sutiono Lamso. Persib pun berhak membawa pulang Piala Presiden untuk selamanya karena kompetisi berikutnya berubah nama menjadi Liga Indonesia, yang pesertanya dari tim-tim Galatama dan Perserikatan.
1994/1995
Persib kembali mencatatkan namanya dalam sejarah kompetisi Liga Indonesia. Persib berhasil mencapai final dan menggengam trofi juara dengan menaklukkan Petrokimia Putra dihadapan lebih-kurang 80.000 penonton di partai final dengan skor 1-0 melalui gol Sutiono Lamso menit ke-76.
persib, juara 1994, 1995, liga indonesia,
Saat itu, Persib masih ditangani pelatih Indra Thohir dengan asisten Djadjang Nurdjaman dan Emen “Guru” Suwarman.
Tahun 1995-2008
Sebagai juara liga, Persib berhak berpartisipasi di Piala Champions Asia (saat ini Liga Champions Asia). Prestasi Persib cukup membanggakan Indonesia karena lolos sampai ke perempat final. Namun di kancah domestik, Persib tenggelam dalam gradasi prestasi.
persib, pikiran rakyat,
Pelatih datang silih berganti dan pada 2003, Persib yang awalnya konsisten dengan muatan pemain dan pelatih lokal akhirnya menggunakan jasa pelatih maupun pemain asing dalam upaya perbaikan prestasi. Namun bukannya membaik, prestasi Persib justru memburuk. Sledzianowski diganti di tengah jalan karena Persib terseok-seok di papan bawah bahkan sempat hampir terdegradasi.
2008
Persib yang awalnya merupakan perserikatan amatir akhirnya menjadi klub profesional setelah terbentuknya sebuah badan hukum bernama PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) pada akhir Desember 2008. Sejak saat itu, Persib tidak lagi mendapatkan kucuran dana pengelolaan dari pemerintah, melainkan dari pengelolaan usaha di bawah naungan PT PBB.
Seiring berjalannya waktu, PT PBB berhasil menjadi salah satu pengelola klub profesional terbaik di Indonesia.
Profesionalitas membawa prestasi cukup membaik pada Kompetisi Liga Super Indonesia I/2008-2009. Untuk kali pertama Persib diracik pelatih lokal dari luar Bandung. Jaya Hartono yang membawa Persik Kediri menggondol Piala LI IX/2003 dipanggil melatih Persib. Pada era Jaya, Persib meraih peringkat tiga dalam kompetisi yang menggunakan format satu wilayah.
2014
Setelah puasa gelar selama 19 tahun, Persib akhirnya menjadi juara Liga Super Indonesia 2014 di bawah kendali pelatih lokal, Djadjang Nurdjaman. Persib mengalahkan Persipura Jayapura melalui drama adu penalti babak final yang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
Selain mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia untuk kedua kali, Djadjang juga mengukir rekor sebagai legenda hidup karena berhasil mengantarkan Persib menjadi juara sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih kepala.
2015
Di tengah suramnya situasi sepak bola dalam negeri akibat konflik Pemerintah dengan PSSI, Persib sempat membubarkan tim namun kemudian kembali berkumpul dan sanggup  menjaga marwah sebagai tim elite Tanah Air. Maung Bandung tampil sebagai juara turnamen bergengsi Piala Presiden 2015. Pada babak final, tim asuhan Djadjang Nurdjaman mengalahkan Sriwijaya FC, 2-0. Namun, kegemilangan pada ajang pengisi kekosongan liga itu tidak berlanjut pada turnamen selanjutnya, Piala Jenderal Sudirman. Langkah Persib terhenti hanya di babak fase grup karena cuma menang sekali dan menelan tiga kekalahan beruntun.
Prestasi emas Persib Bandung pada era Perserikatan dan Liga Indonesia
Total trofi juara: 7 kali
Perserikatan: juara 1937, 1961, 1986, 1989-90, 1993-94
Liga Indonesia: juara 1994–1995, 2014

Selasa, 07 Februari 2017

Daftar Juara Dunia Motogp Dari Masa Ke Masa

Gelaran MotoGP  yang dimulai tahun 1946 sudah menyuguhkan tontonan yang menarik bagi masyarakat dunia begitu juga di Indonesia, banyak juara yang lahir dari tahun ke tahun gelaran MotoGP.
Pada saat ini kita mengenal juara dunia MotoGP seperti yang terakhir juara  Jorge Lorenzo, Marc Marquez dan sang legenda hidup Valentino Rossi yang masih berlaga sampai saat ini.
Pada masa awal tahun 90-an kita mengenal Michael Doohan yang berjaya menjadi juara MotoGP yang meraih title selama 5 musim berturut-turut.
Untuk mengetahui siapa saja yang menjadi juara dunia MotoGP dari masa ke masa MotoGP Star memberikan daftarnya, cekidot :
Daftar Juara Dunia MotoGP 
MotoGP 1000 cc
2016 Marc Marquez (Honda)
2015 Jorge Lorenzo (Yamaha)
2014 Marc Marquez (Honda)
2013 Marc Marquez (Honda)
2012 Jorge Lorenzo (Yamaha)
MotoGP 800 cc
2011 Casey Stoner (Honda)
2010 Jorge Lorenzo (Yamaha)
2009 Valentino Rossi (Yamaha)
2008 Valentino Rossi (Yamaha)
2007 Casey Stoner (Ducati)
MotoGP 990 cc
2006 Nicky Hayden (Honda)
2005 Valentino Rossi (Yamaha)
2004 Valentino Rossi (Yamaha)
2003 Valentino Rossi (Honda)
2002 Valentino Rossi (Honda)
GP 500 cc
2001 Valentino Rossi (Honda)
2000 Kenny Roberts, Jr. (Suzuki)
1999 Àlex Crivillé (Honda)
1998 Michael Doohan (Honda)
1997 Michael Doohan (Honda)
1996 Michael Doohan (Honda)
1995 Michael Doohan (Honda)
1994 Michael Doohan (Honda)
1993 Kevin Schwantz (Suzuki)
1992 Wayne Rainey (Yamaha)
1991 Wayne Rainey (Yamaha)
1990 Wayne Rainey (Yamaha)
1989 Eddie Lawson (Honda)
1988 Eddie Lawson (Yamaha)
1987 Wayne Gardner (Honda)
1986 Eddie Lawson (Yamaha)
1985 Freddie Spencer (Honda)
1984 Eddie Lawson (Yamaha)
1983 Freddie Spencer (Honda)
1982 Franco Uncini (Suzuki)
1981 Marco Lucchinelli (Suzuki)
1980 Kenny Roberts (Yamaha)
1979 Kenny Roberts (Yamaha)
1978 Kenny Roberts (Yamaha)
1977 Barry Sheene (Suzuki)
1976 Barry Sheene (Suzuki)
1975 Giacomo Agostini (Yamaha)
1974 Phil Read (MV Agusta)
1973 Phil Read (MV Agusta)
1972 Giacomo Agostini (MV Agusta)
1971 Giacomo Agostini (MV Agusta)
1970 Giacomo Agostini (MV Agusta)
1969 Giacomo Agostini (MV Agusta)
1968 Giacomo Agostini (MV Agusta)
1967 Giacomo Agostini (MV Agusta)
1966 Giacomo Agostini (MV Agusta)
1965 Mike Hailwood (MV Agusta)
1964 Mike Hailwood (MV Agusta)
1963 Mike Hailwood (MV Agusta)
1962 Mike Hailwood (MV Agusta)
1961 Gary Hocking (MV Agusta)
1960 John Surtees (MV Agusta)
1959 John Surtees (MV Agusta)
1958 John Surtees (MV Agusta)
1957 Libero Liberati (Gilera)
1956 John Surtees (MV Agusta)
1955 Geoff Duke (Gilera)
1954 Geoff Duke (Gilera)
1953Geoff Duke (Gilera)
1952 Umberto Masetti (Gilera)
1951 Geoff Duke (Norton)
1950 Umberto Masetti (Norton)
1949 Leslie Graham (AJS)

Itulah daftar juara dunia MotoGP dari masa ke masa.

10 Fakta Unik Indonesia Di Mata Dunia


1. Proklamator Kemerdekaan

Semua rakyat Indonesia pasti tahu bahwa Soekarno – Hatta adalah proklamator kemerdekaan Indonesia. Namun baru tahun 2013 lalu diadakan nama jalan Soekarno – Hatta di Jakarta, yang notabene tempat dibacakannya teks proklamasi.
Nama mereka pun baru diabadikan sebagai nama bandara setelah 40 tahun Indonesia Merdeka. Dan lebih parah lagi, pemerintah baru menyematkan gelar proklamator secara resmi kepada mereka tahun 1986 atau 16 tahun setelah Soekarno wafat.

2. Sepakbola

Meskipun sepakbola termasuk salah satu olahraga yang paling digemari di Indonesia, namun tim nasional Indonesia tidak pernah menang dalam piala dunia FIFA. Hanya pernah sekali tampil pada tahun 1938, itu pun bukan membawa nama Indonesia melainkan Hindia-Belanda. Meski Indonesia dikenal memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia dan Brazil sebagai peringkat ke-5, namun prestasi sepakbola keduanya sangat jauh berbeda.

3. Ibukota Negara

Belum pernah ada negara di dunia yang berganti ibukota selama 4 kali berturut-turut dalam kurun waktu relatif singkat kecuali Indonesia. Ibukota Indonesia berturut-turut : Jakarta (1945-1946), Yogyakarta (1946-1948), Bukittinggi (1948-1949) dan kembali lagi ke Jakarta (1950-sekarang).

4. Pulau

10 fakta unik orang indonesia di mata duniaIndonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau lebih dari 17.000 pulau besar dan kecil. Tak heran jika Indonesia memiliki 3 pulau dari 6 pulau terbesar di dunia yaitu pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua. Namun uniknya, hampir 60% penduduk Indonesia tinggal di pulau Jawa yang luasnya hanya 7% dari luas seluruh wilayah Indonesia.
Lebih unik lagi terdapat 4 pulau yang kedaulatannya dikuasai bersama-sama dengan negara tetangga. Yaitu pulau Kalimantan yang dikuasai tiga pemerintahan negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Pulau Papua dikuasai oleh Indonesia dan Papua Nugini. Pulau Timor dikuasai oleh Indonesia dan Timor Leste. Lalu pulau Sebatik yang dikuasai oleh Indonesia dan Malaysia.

5. Hutan

Indonesia juga terkenal dengan keanekaragaman hayatinya yang sangat luas. Bahkan hutan Indonesia mencapai luas 138 juta hektar dan merupakan tempat hidup bagi 16% spesies burung di dunia, 10% mamalia di dunia dan 11% spesies tumbuhan di dunia.
Namun uniknya, Guiness World of Records pada tahun 2008 menganugerahkan rekor pada Indonesia sebagai negara yang paling tinggi laju kerusakan hutannya di dunia yaitu mencapai kehilangan sekitar 1,8 juta hektar hutan per tahun.

6. Hewan

10 fakta unik orang Indonesia di mata duniaSelain kekayaan hayati, Indonesia juga dikenal dengan kekayaan faunanya yang luar biasa dan tidak ada duanya. Hewan purba yang hingga kini masih ada di Indonesia adalah komodo di pulau Komodo sebagai kadal terbesar di dunia yang mencapai berat 90 kg dan panjang 3 meter. Ada juga ikan terkecil sebesar nyamuk yang ditemukan di pulau Sumatera.
Bahkan di Sulawesi masih hidup primate terkecil di dunia mirip binatang monyet yakni Tarsier Pygmy (Tarsius Pumilus) atau Tarsier Gunung dengan panjang hanya 10 cm. Di pulau yang sama juga ditemukan ular terpanjang di dunia yaitu ular Python Reticulates sepanjang 10 meter.

7. Pusat Perbelanjaan

Jakarta sebagai ibukota negara dikenal memiliki sangat banyak pusat perbelanjaan. Bahkan disana berdiri 130 pusat perbelanjaan yang merupakan terbanyak di antara kota-kota besar lainnya di dunia. Wilayah Jakarta yang awalnya direncanakan untuk pemukiman, konservasi dan resapan air akhirnya diubah menjadi pusat perbelanjaan.

8. Angka

Salah satu dari 10 fakta unik Indonesia di mata dunia berikutnya adalah perihal penyebutan angka. Penyebutan angka 1-9 dalam bahasa Indonesia masih menyisakan misteri. Jika kita menjumlahkan dua angka yang memiliki huruf awalan sama, maka hasilnya selalu sepuluh.
Yuk kita coba :
Berawalan S : Satu + Sembilan = Sepuluh
Berawalan D : Dua + Delapan = Sepuluh
Berawalan T : Tiga + Tujuh = Sepuluh
Berawalan E : Empat + Enam = Sepuluh

9. Tanggal 17 Agustus

Tanggal 17 Agustus adalah tanggal kemerdekaan Indonesia, namun juga tanggal kematian bagi pencetus pilar Indonesia. Di tanggal 17 Agustus (1937), pencipta lagu kebangsaan Indonesia, WR. Soepratman wafat dan pada tanggal yang sama (1894), pencetus ilmu bahasa Indonesia, Herman Neubronner van der Tuuk juga wafat.

10. Suku Dan Bahasa

Indonesia adalah negara dengan suku bangsa terbanyak di dunia yaitu terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis. Tak heran jika Indonesia juga disebut sebagai negara dengan bahasa daerah terbanyak di dunia yaitu sekitar 583 bahasa daerah dan dialek. Keanekaragaman ini mencetuskan ide bagi para pendiri Republik untuk sepakat memilih semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu juga.